Qualitative
Data Requirements in the Divayana Evaluation Model
Disusun
Thoha Abdul Madjid
Analisis Kritis
Kebutuhan data kualitatif untuk
mendukung proses evaluasi dengan menggunakan model evaluasi DIVAYANA
(Description-Input-Verification-ActionYack-Analysis-Nominate-Actualization)
sangat penting untuk mendapatkan informasi mendalam tentang efektifitas pemanfaatan
platform e-learning di bidang TIK. Sekolah kejuruan. Data kualitatif tersebut
digunakan untuk melengkapi evaluasi proses untuk delapan komponen model
evaluasi DIVAYANA. Kedelapan komponen tersebut meliputi komponen Deskripsi,
komponen Input, komponen Verifikasi, komponen Tindakan, komponen Yack, komponen
Analisis, Nominasi komponen, dan komponen Aktualisasi. Tujuan utama dari
penelitian ini adalah untuk menunjukkan data kualitatif yang dibutuhkan di
masing-masing komponen evaluasi model evaluasi DIVAYANA. Alat yang digunakan
untuk memperoleh data kualitatif pada delapan komponen Model evaluasi DIVAYANA
adalah pedoman wawancara, checklist, dan studi literatur. Pendekatan penelitian
ini adalah kualitatif. Teknik yang digunakan untuk menguji validitas data
kualitatif dalam penelitian ini adalah triangulasi teori. Temuan ini studi
adalah data kualitatif yang dibutuhkan dalam setiap komponen model evaluasi
DIVAYANA untuk menunjukkan efektivitas pemanfaatan platform elearning di SMK
TIK. Temuan penelitian ini memiliki kontribusi positif untuk evaluasi proses di
bidang pendidikan, khususnya dalam memperkuat kebenaran hasil data kuantitatif
yang biasanya diperoleh dalam proses evaluasi. Kebaruan dari penelitian ini
adalah penyajian data kualitatif pada komponen yack, komponen analisis, dan
menominasikan komponen yang tidak dimiliki oleh model evaluasi lainnya.
Novelty
Novelty
dalam artikel ini dibangun dari permasalahan dimana banyaknya fakta yang
menunjukkan platform-platform seperti schoology, Quipper,Kelase, Sevima edlink,
dan lainnya tidak semua platfrom tersebut dapat digunakan secara optimal dalam
mendukung kelancaran proses pembelajaran daring. Oleh karena itu perbaikan
terhadap fungsionalitas platfrom yang digunakan untuk mendukung proses
pembelajaran daring. Upaya yang dapat dilakukan untuk mendapat rekomendasi yang
baik dan sesuai dasar untuk melakukan perbaikan adalah kegiatan evaluasi. Beberapa
model evaluasi Pendidikan dapat digunakan untuk mendapat rekomedasi yang sesuai
dalam kegiatan evaluasi platform pembelajaran daring antara lain model CIPP,
model Countenance, model CSE-UCLA, dan model Discrepancy. Namun keterbatasan model
tersebut tidak mampu menunjukkan rekomendasi berupa aspek-aspek prioritas yang perlu
diperbaiki. Salah satu inovasi dalam model evaluasi Pendidikan yang dapat
menunjukkan aspek prioritas yang perlu diperbaiki disebut model DIVAYANA.
Link Artikel Artikel
Comments
Post a Comment